Apakah kosmetik itu?
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Hampir setiap orang di seluruh dunia menginginkan menjadi lebih cantik atau tampan. Dan untuk memperoleh hal tersebut tidak jarang barang-barang kosmetik dipakai yang bertujuan untuk merawat kecantikan tersebut disalah gunakakan. Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa rata-rata orang normal di Amerika Serikat menggunakan lebih dari 10 atau lebih produk perawatan pribadi sehari-hari, mulai dari cologne atau minyak wangi, deodoran, bedak, lipstik, dan lain sebagainya.
Beberapa dari produk tersebut memang terbukti memberikan beberapa manfaat dengan meningkatkan penampilan penggunanya. Namun perlu diketahui bahwa di pasaran sekarang ini beredar banyak sekali produk-produk kecantikan yang sangat berbahaya karena mengandung zat kimia berbahaya dan belum dilakukan uji toksisitas terhadap produk tersebut.
Namun demikian, kesadaran masyarakat akan pentingnya mengetahui isi kandungan produk kosmetik tersebut masih sangat rendah. Melalui artikel ini info ringan akan membeberkan beberapa zat berbahaya di dalam kosmetik yang perlu sedikit Anda perhatikan dalam penggunaannya.
Berikut beberapa bahan kimia yang perlu diwaspadai dan banyak terdapat dalam kosmetik :
Zat Kimia Berbahaya Pada Kosmetik
1.Metil dan Etil Paraben
Metil paraben digunakan untuk mengontrol pertumbuhan jamur pada obat-obatan, kosmetik, dan beberapa produk makanan. Penelitian menunjukkan substansi ini tidak beracun. Pada tahun 1974 sebuah komite bersama dari FAO dan WHO merekomendasikan asupan harian yang dapat diterima sebesar 10 mg untuk setiap kilogram berat badan. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh Meijo University di Jepang menunjukkan bahwa ketika terkena sinar ultraviolet, kulit yang diobati dengan produk yang mengandung metil paraben akan menjadi rusak.
Etil paraben mirip dengan metil paraben. Namun beberapa studi terbaru menyimpulkan etil paraben berpotensi mempertinggi risiko berbagai penyakit termasuk kanker, masalah reproduksi, alergi, dan masalah kesehatan lainnya.
2.Propil Paraben
Propil paraben diproduksi secara alami pada beberapa serangga dan tanaman. Namun propil paraben sistetislah yang digunakan sebagai pengawet dalam obat-obatan. Propil paraben terutama digunakan dalam produk-produk berbasis air karena sifatnya yang mudah larut. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2002 oleh Tokyo Metropolitan Research Laboratory of Public Health, propil paraben terindikasi bisa mempengaruhi sistem reproduksi laki-laki.
3.Butil Paraben
Butil paraben digunakan untuk memerangi jamur dan bakteri dalam berbagai produk farmasi, kosmetik, makanan, dan produk lainnya. Butil paraben terbukti tidak beracun bila digunakan pada konsentrasi 0,05 persen. Larutan yang lebih pekat dapat mengiritasi kulit.
Bahaya paraben
Paraben memiliki sifat yang mirip dengan hormon estrogen. Terlalu banyak estrogen dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan mempercepat perkembangannya. Hasil penelitian terbaru oleh tim dari Universitas Reading yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Toxicology (Januari 2012) menyebutkan bahwa dari 160 sampel jaringan tumor payudara yang diangkat dalam operasi mastektomi pada 40 wanita, 99% mengandung paraben (158 sampel) dan 60% (96 sampel) di antaranya mengandung kelima jenis paraben. Apakah paraben menjadi sebab wanita-wanita itu menderita kanker payudara? Tidak ada yang tahu. Penelitian lebih lanjut tentang hal itu masih diperlukan.
Menurut peraturan BPOM, paraben adalah bahan pengawet jenis ester (p-hydroxybenzoic acid) yang diperkenankan dengan kadar maksimum 0,4 persen untuk ester tunggal serta 0,8 persen untuk ester campuran (Peraturan Kepala BPOM No: HK.00.05.42.1018). Karena terdapat pada banyak produk, tanpa disadari Anda mungkin memasukannya ke dalam tubuh melebihi batas yang disarankan. Anda mungkin memakai produk-produk berbeda yang mengandung paraben beberapa kali sehari. Penggunaan dalam jangka panjang pada akhirnya dapat merugikan kesehatan Anda.
Sejak tahun 2004, para peneliti menyarankan untuk menghindari paraben. Namun sebagian besar perusahaan kosmetik tetap penggunaannya dengan alasan bahwa pemakaiannya hanya dalam jumlah kecil. Namun mereka tidak menyebutkan bahwa paraben dari semua produk kosmetik dapat berakumulasi hari demi hari. Belum ada penelitian tentang hal itu sehingga akibat dari akumulasi itu tidak ada yang tahu.
4. Anti Bakteri
Antibakteri seperti triclosan banyak sekali digunakan pada berbagai macam produk seperti sabun, deodoran, pasta gigi, dll. Anda perlu berhati-hati dalam menggunakannya karena sifatnya yang mudah diserap oleh kulit dan diketahui beracun atau karsinogenik di alam. Penelitian menunjukkan bahwa antibakteri dapat mengganggu fungsi testosteron pada sel dan dapat merusak beberapa bakteri yang baik, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi tertentu.
5. Butil Asetat
Butil asetat merupakan bahan yang biasa digunakan dalam penghalus kuku dan poles kuku. Penggunaan butil asetat yang dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan retak atau kulit kering. Selain itu, terlalu banyak menghirup uap butyl asetat dapat menyebabkan pusing atau ngantuk.
6. Kationik Surfaktan
Kationik Surfaktan adalah bahan kimia yang digunakan dalam Conditioner rambut atau pelunak yang memiliki muatan listrik positif. Ketika digunakan secara teratur, Kationik Surfaktan dapat merusak rambut dan membuat mereka kering dan rapuh. Alih-alih mendapatkan rambut indah, rambut akan menjadi rusak apabila terlalu sering digunakan.
7. Coal Tar
Coal Tar (tar batubara) merupakan bahan kimia berbahaya lainnya yang umum digunakan di banyak-ketombe dan krim anti anti-gatal. Ditemukan bahwa bahan kimia ini bersifat carcinogenic ketika masuk di bawah kulit.
8. Diethanolamine (DEA)
Diethanolamine adalah racun digunakan dengan DEA cocamide dan DEA lauramide, sebagai pengemulsi dan pembuat busa dalam banyak produk perawatan pribadi seperti sampo, krim cukur, lotion pelembab kulit, dan sabun bayi. Hal ini bersifat carcinogenic dalam alam dan bertindak sebagai penghancur hormon dan vitamin di dalam tubuh.
9. Formaldehida
Formaldehida adalah salah satu bahan kimia berbahaya lain yang umum digunakan dalam sabun mandi bayi, poles kuku, perekat dan pewarna rambut bulu mata.Jika terus digunakan dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti keracunan sistem kekebalan tubuh, iritasi pernafasan dan bahkan kanker.
10. Merkuri
Zat Merkuri (raksa) banyak ditemukan di produk kecantikan yang fungsinya memutihkan kulit. Banyak juga ditemui pada produk seperti mascaras. Penggunaan bahan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti alergi, iritasi kulit, kerusakan saraf, dll.
11. Partikel Nano
Partikel Nano khususnya zinc oxide dan titanium dioxide biasanya digunakan dalam lotion tabir surya dan krim. Partikel ini dengan mudah dapat menembus kulit dan menghancurkan sel-sel otak.
12. Petroleum Distillates
Bahasa lainnya parafin cair adalah produk yang berasal dari destilasi minyak bumi. Banyak digunakan dalam banyak kosmetik seperti mascaras, bubuk bau kaki, dll. Sifatnya carcinogen bagi tubuh manusia.
13. Talc
Talc merupakan bahan kimia beracun yang digunakan dalam kosmetik seperti eye shadow, blush, deodoran, sabun, dll untuk menyerap kelembaban. Zat bersifat sebagai karsinogen manusia dan juga diketahui menyebabkan kanker ovarium dan tumor paru-paru.
14. Hidrokinon
Zat ini tidak boleh digunakan untuk kulit dan rambut, hanya boleh untuk pengeras kuku. Namun hidrokinon sering disalahgunakan pada krim atau lotion pemutih kulit.
Hidrokinon adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air. Kemampuan hidokinon untuk menghambat pembentukan melanin (zat pigmen kulit) membuat bahan tersebut digunakan sebagai pencerah kulit (skin lightening) yang populer.
Namun pengguna hidrokinon dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat dapat menyebabkan hiperpigmentasi terutama pada derah kulit yang terkena sinar matahari langsung dan dapat menimbulkan ochronosis (kulit berwarna kehitaman).
Hal ini akan terlihat setelah penggunaan selama 6 (enam) bulan dan kemungkinan bersifat irreversible (tidak dapat pulih kembali). Bahan ini dilarang digunakan dalam kosmetika perawatan kulit dan rambut karena pada penggunaan jangka menengah (mid-term) dapat menyebabkan vitiligo/leukoderma (kehilangan pigmen sehingga kulit menjadi pucat secara tidak beraturan).
Krim yang mengandung hidrokinon akan terakumulasi dalam kulit yang dapat menyebabkan mutasi dan kerusakan DNA, sehingga kemungkinan pada pemakaian jangka panjang bersifat karsinogenik.
15. Asam Retinoat/Tretinoin/Retionic Acid
Asam Retinoat/Tretinoin/Retionic Acid banyak disalahgunakan pada obat peeling (pengelupasan kulit), obat jerawat dan pemutih dengan mekanisme kerja pengelupasan kulit. Zat ini dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar dan teratogenik.
16. Resorsinol
Resorsinol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mengganggu sistem imun. Bahaya pemakaian resorsinol pada kulit luka atau teriritasi berupa gejala dermatitis, iritasi mata, kulit, tenggorokan, saluran pernafasan atas, methemoglobinemia, cyanosis, konvulsi, peningkatan detak jantung, dispepsia, hipotermia, hematuria.
17. Bahan Pewarna
Bahan Pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075) sering disalahgunakan pada produk lipstik atau sediaan dkoratif lain (pemulas kelopak mata dan perona pipi) karena warnanya yang cerah. Bahan pewarna sintetis ini umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik. Rodhamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.
18. Diethylene Glycol (DEG)
Diethylene Glycol (DEG) merupakan sesepora (trace element) yang terdapat pada bahan baku gliserin dan atau polietilen oksida yang digunakan pada pembuatan kosmetika misalnya pasta gigi.
Jadi kadar DEG dalam gliserin dan polietilen glikol tidak boleh melebihi batas kadar yang ditentukan. DEG merupakan racun bagi manusia dan binatang karena dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, keracunan pada hati dan gagal ginjal.
19. Timbal (Pb)
Pb atau timbal merupakan bahan yang dilarang digunakan pada sediaan kosmetika. Pada anak-anak, timbal dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan sistem syaraf dan memicu problem dalam tingkah laku dan belajar, menurunkan IQ dan pendengaran, menghambat pertumbuhan dan menyebabkan anemia.
Sedangkan pada dewasa, timbal dapat menyebabkan gangguan sistem syaraf pusat, kardiovaskuler (meningkatkan tekanan darah dan hipertensi) dan menurunkan fungsi ginjal. Namun demikian, sebagai cemaran, timbal (Pb) dibatasi dalam kosmetika dengan kadar maksimal 20 ppm.
zat kimia tersebut merupakan zat kimia berbahaya yang mungkin saja terkandung pada kosmetik Anda. Setelah mengetahuinya upayakan sedapat mungkin untuk tidak menggunakan kosmetik yang mengandung zat kimia berbahaya tersebut.
Lihat kemasan produk kosmetik yang akan dibeli dan pastikan tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya di atas. Jangan pernah korbankan kesehatan Anda hanya untuk tampil cantik yang sifatnya sementara. Lebih baik gunakan cara yang natural untuk merawat kecantikan Anda...
Metil paraben digunakan untuk mengontrol pertumbuhan jamur pada obat-obatan, kosmetik, dan beberapa produk makanan. Penelitian menunjukkan substansi ini tidak beracun. Pada tahun 1974 sebuah komite bersama dari FAO dan WHO merekomendasikan asupan harian yang dapat diterima sebesar 10 mg untuk setiap kilogram berat badan. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh Meijo University di Jepang menunjukkan bahwa ketika terkena sinar ultraviolet, kulit yang diobati dengan produk yang mengandung metil paraben akan menjadi rusak.
Etil paraben mirip dengan metil paraben. Namun beberapa studi terbaru menyimpulkan etil paraben berpotensi mempertinggi risiko berbagai penyakit termasuk kanker, masalah reproduksi, alergi, dan masalah kesehatan lainnya.
2.Propil Paraben
Propil paraben diproduksi secara alami pada beberapa serangga dan tanaman. Namun propil paraben sistetislah yang digunakan sebagai pengawet dalam obat-obatan. Propil paraben terutama digunakan dalam produk-produk berbasis air karena sifatnya yang mudah larut. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2002 oleh Tokyo Metropolitan Research Laboratory of Public Health, propil paraben terindikasi bisa mempengaruhi sistem reproduksi laki-laki.
3.Butil Paraben
Butil paraben digunakan untuk memerangi jamur dan bakteri dalam berbagai produk farmasi, kosmetik, makanan, dan produk lainnya. Butil paraben terbukti tidak beracun bila digunakan pada konsentrasi 0,05 persen. Larutan yang lebih pekat dapat mengiritasi kulit.
Bahaya paraben
Paraben memiliki sifat yang mirip dengan hormon estrogen. Terlalu banyak estrogen dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan mempercepat perkembangannya. Hasil penelitian terbaru oleh tim dari Universitas Reading yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Toxicology (Januari 2012) menyebutkan bahwa dari 160 sampel jaringan tumor payudara yang diangkat dalam operasi mastektomi pada 40 wanita, 99% mengandung paraben (158 sampel) dan 60% (96 sampel) di antaranya mengandung kelima jenis paraben. Apakah paraben menjadi sebab wanita-wanita itu menderita kanker payudara? Tidak ada yang tahu. Penelitian lebih lanjut tentang hal itu masih diperlukan.
Menurut peraturan BPOM, paraben adalah bahan pengawet jenis ester (p-hydroxybenzoic acid) yang diperkenankan dengan kadar maksimum 0,4 persen untuk ester tunggal serta 0,8 persen untuk ester campuran (Peraturan Kepala BPOM No: HK.00.05.42.1018). Karena terdapat pada banyak produk, tanpa disadari Anda mungkin memasukannya ke dalam tubuh melebihi batas yang disarankan. Anda mungkin memakai produk-produk berbeda yang mengandung paraben beberapa kali sehari. Penggunaan dalam jangka panjang pada akhirnya dapat merugikan kesehatan Anda.
Sejak tahun 2004, para peneliti menyarankan untuk menghindari paraben. Namun sebagian besar perusahaan kosmetik tetap penggunaannya dengan alasan bahwa pemakaiannya hanya dalam jumlah kecil. Namun mereka tidak menyebutkan bahwa paraben dari semua produk kosmetik dapat berakumulasi hari demi hari. Belum ada penelitian tentang hal itu sehingga akibat dari akumulasi itu tidak ada yang tahu.
4. Anti Bakteri
Antibakteri seperti triclosan banyak sekali digunakan pada berbagai macam produk seperti sabun, deodoran, pasta gigi, dll. Anda perlu berhati-hati dalam menggunakannya karena sifatnya yang mudah diserap oleh kulit dan diketahui beracun atau karsinogenik di alam. Penelitian menunjukkan bahwa antibakteri dapat mengganggu fungsi testosteron pada sel dan dapat merusak beberapa bakteri yang baik, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi tertentu.
5. Butil Asetat
Butil asetat merupakan bahan yang biasa digunakan dalam penghalus kuku dan poles kuku. Penggunaan butil asetat yang dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan retak atau kulit kering. Selain itu, terlalu banyak menghirup uap butyl asetat dapat menyebabkan pusing atau ngantuk.
6. Kationik Surfaktan
Kationik Surfaktan adalah bahan kimia yang digunakan dalam Conditioner rambut atau pelunak yang memiliki muatan listrik positif. Ketika digunakan secara teratur, Kationik Surfaktan dapat merusak rambut dan membuat mereka kering dan rapuh. Alih-alih mendapatkan rambut indah, rambut akan menjadi rusak apabila terlalu sering digunakan.
7. Coal Tar
Coal Tar (tar batubara) merupakan bahan kimia berbahaya lainnya yang umum digunakan di banyak-ketombe dan krim anti anti-gatal. Ditemukan bahwa bahan kimia ini bersifat carcinogenic ketika masuk di bawah kulit.
8. Diethanolamine (DEA)
Diethanolamine adalah racun digunakan dengan DEA cocamide dan DEA lauramide, sebagai pengemulsi dan pembuat busa dalam banyak produk perawatan pribadi seperti sampo, krim cukur, lotion pelembab kulit, dan sabun bayi. Hal ini bersifat carcinogenic dalam alam dan bertindak sebagai penghancur hormon dan vitamin di dalam tubuh.
9. Formaldehida
Formaldehida adalah salah satu bahan kimia berbahaya lain yang umum digunakan dalam sabun mandi bayi, poles kuku, perekat dan pewarna rambut bulu mata.Jika terus digunakan dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti keracunan sistem kekebalan tubuh, iritasi pernafasan dan bahkan kanker.
10. Merkuri
Zat Merkuri (raksa) banyak ditemukan di produk kecantikan yang fungsinya memutihkan kulit. Banyak juga ditemui pada produk seperti mascaras. Penggunaan bahan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan seperti alergi, iritasi kulit, kerusakan saraf, dll.
11. Partikel Nano
Partikel Nano khususnya zinc oxide dan titanium dioxide biasanya digunakan dalam lotion tabir surya dan krim. Partikel ini dengan mudah dapat menembus kulit dan menghancurkan sel-sel otak.
12. Petroleum Distillates
Bahasa lainnya parafin cair adalah produk yang berasal dari destilasi minyak bumi. Banyak digunakan dalam banyak kosmetik seperti mascaras, bubuk bau kaki, dll. Sifatnya carcinogen bagi tubuh manusia.
13. Talc
Talc merupakan bahan kimia beracun yang digunakan dalam kosmetik seperti eye shadow, blush, deodoran, sabun, dll untuk menyerap kelembaban. Zat bersifat sebagai karsinogen manusia dan juga diketahui menyebabkan kanker ovarium dan tumor paru-paru.
14. Hidrokinon
Zat ini tidak boleh digunakan untuk kulit dan rambut, hanya boleh untuk pengeras kuku. Namun hidrokinon sering disalahgunakan pada krim atau lotion pemutih kulit.
Hidrokinon adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air. Kemampuan hidokinon untuk menghambat pembentukan melanin (zat pigmen kulit) membuat bahan tersebut digunakan sebagai pencerah kulit (skin lightening) yang populer.
Namun pengguna hidrokinon dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat dapat menyebabkan hiperpigmentasi terutama pada derah kulit yang terkena sinar matahari langsung dan dapat menimbulkan ochronosis (kulit berwarna kehitaman).
Hal ini akan terlihat setelah penggunaan selama 6 (enam) bulan dan kemungkinan bersifat irreversible (tidak dapat pulih kembali). Bahan ini dilarang digunakan dalam kosmetika perawatan kulit dan rambut karena pada penggunaan jangka menengah (mid-term) dapat menyebabkan vitiligo/leukoderma (kehilangan pigmen sehingga kulit menjadi pucat secara tidak beraturan).
Krim yang mengandung hidrokinon akan terakumulasi dalam kulit yang dapat menyebabkan mutasi dan kerusakan DNA, sehingga kemungkinan pada pemakaian jangka panjang bersifat karsinogenik.
15. Asam Retinoat/Tretinoin/Retionic Acid
Asam Retinoat/Tretinoin/Retionic Acid banyak disalahgunakan pada obat peeling (pengelupasan kulit), obat jerawat dan pemutih dengan mekanisme kerja pengelupasan kulit. Zat ini dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar dan teratogenik.
16. Resorsinol
Resorsinol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mengganggu sistem imun. Bahaya pemakaian resorsinol pada kulit luka atau teriritasi berupa gejala dermatitis, iritasi mata, kulit, tenggorokan, saluran pernafasan atas, methemoglobinemia, cyanosis, konvulsi, peningkatan detak jantung, dispepsia, hipotermia, hematuria.
17. Bahan Pewarna
Bahan Pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075) sering disalahgunakan pada produk lipstik atau sediaan dkoratif lain (pemulas kelopak mata dan perona pipi) karena warnanya yang cerah. Bahan pewarna sintetis ini umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik. Rodhamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.
18. Diethylene Glycol (DEG)
Diethylene Glycol (DEG) merupakan sesepora (trace element) yang terdapat pada bahan baku gliserin dan atau polietilen oksida yang digunakan pada pembuatan kosmetika misalnya pasta gigi.
Jadi kadar DEG dalam gliserin dan polietilen glikol tidak boleh melebihi batas kadar yang ditentukan. DEG merupakan racun bagi manusia dan binatang karena dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, keracunan pada hati dan gagal ginjal.
19. Timbal (Pb)
Pb atau timbal merupakan bahan yang dilarang digunakan pada sediaan kosmetika. Pada anak-anak, timbal dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan sistem syaraf dan memicu problem dalam tingkah laku dan belajar, menurunkan IQ dan pendengaran, menghambat pertumbuhan dan menyebabkan anemia.
Sedangkan pada dewasa, timbal dapat menyebabkan gangguan sistem syaraf pusat, kardiovaskuler (meningkatkan tekanan darah dan hipertensi) dan menurunkan fungsi ginjal. Namun demikian, sebagai cemaran, timbal (Pb) dibatasi dalam kosmetika dengan kadar maksimal 20 ppm.
zat kimia tersebut merupakan zat kimia berbahaya yang mungkin saja terkandung pada kosmetik Anda. Setelah mengetahuinya upayakan sedapat mungkin untuk tidak menggunakan kosmetik yang mengandung zat kimia berbahaya tersebut.
Lihat kemasan produk kosmetik yang akan dibeli dan pastikan tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya di atas. Jangan pernah korbankan kesehatan Anda hanya untuk tampil cantik yang sifatnya sementara. Lebih baik gunakan cara yang natural untuk merawat kecantikan Anda...
Semoga bermanfaat Guys....
cerdaslah memilih kosmetik dan perawatan wajah
ayo mulai perawatan dengan yang alamii!!!
0 Response to "BKB (Bahan Kosmetik Berbahaya)"
Post a Comment