Artikel Terkait

Mengenal Kulit Wajah Kita | Blognya Mba Ninda Tralala > >

Mengenal Kulit Wajah Kita




MENGENAL KULIT WAJAH
Kulit, terutama kulit wajah, mencerminkan kondisi kesehatan fisik maupun kesehatan mental kita. Kulit bisa menjadi kering kusam atau mengeluarkan minyak sehingga tampak berkilat pada saat kita sakit, kurang tidur, minum obat-obatan tertentu, stress, gangguan hormonal atau kelelahan. Karena itu, untuk memperoleh kulit yang segar, harus dimulai dengan perbaikan organ dalam terlebih dahulu. Yang terdepan tentunya pencernaan harus baik. Ini ditandai dengan BAB yang lancar dan teratur, serta tampilan buangan (tinja dan air seni) yang “baik dan benar”, baik dari sisi tekstur, warna maupun baunya.
Perbaikan fungsi pencernaan merupakan “prioritas” bagi Kefir untuk disempurnakan. Pilihan jenis makanan yang tepat serta olahraga yang memadai menjadi pendukung utamanya. Dengan demikian, hal pertama yang harus diperhatikan bila ada hal yang tidak sesuai harapan, tanyakan apakah kondisi pencernaan sudah baik atau belum? Kalau pencernaan belum baik, bersabar dulu untuk mencari penyebab gangguan kulit wajah, prioritaskan perbaikan pencernaan.
Kefir Prima atau Optima saja sudah cukup. Ini bisa cuma beberapa hari, tapi bisa sampai beberapa bulan…..
Mari kita lihat kulit kita. Secara garis besar faktanya adalah :
  • Kulit merupakan “organ” besar. Berat kulit manusia dewasa berkisar antara 3 – 4 kg (tanpa lemak). Umur sel kulit berkisar antara 20 hari – 1 bulan lebih.
  • Dalam setiap inci persegi (6,5 cm2) kulit manusia terdapat sekitar 650 kelenjar keringat, 20 pembuluh darah, 60 ribu sel pembentuk pigmen dan lebih dari 1.000 ujung syaraf.
  • Bakteri normal (friendly bacteria) pada kulit sekitar 1 trilyun, atau sekitar 300 juta per inci persegi, dan terdiri atas lebih dari 1.000 jenis.
Sekarang mari kita fokus pada bakteri dan wajah kita.
  • Pada kondisi optimal, bakteri dapat membelah diri (lipat dua) antara 20 menit sampai 2 jam.
  • Pada saat kurang makanan, bisa “tidur”, dan bertahan antara 6 bulan sampai satu tahun.
  • Antiseptik dapat membunuh bakteri secara efektif dalam hitungan menit.
  • Wajah kita secara rata-rata, dalam keadaan normal, mengandung lebih dari 10 milyar bakteri.
  • Dari wajah saja, setiap hari ada sekitar 1 – 2 gram kulit yang mati, termasuk di dalamnya bakteri yang sudah mati dan tercampur lemak serta tambahan debu yang menempel.
Sementara itu, jerawat/acne (bedakan dengan pimples dan komedo yang merupakan kantung lemak) adalah peradangan akibat adanya bakteri jahat yang merajalela. Tampaknya uraian ini sudah mulai ribet, walau saya berusaha semaksimal mungkin menggunakan pemahaman yang sederhana. Tapi untuk paham, keribetan ini harus sedikit muncul, karena kulit wajah sering dianggap paling penting.
Bagaimana umumnya kita memperlakukan wajah kita :
  • Umumnya kita membersihkan kulit muka dengan antiseptik (antara lain alkohol) yang membunuh bakteri tanpa pandang bulu. Maka kulit akan menjadi “bersih” dari segala flora, seperti tiadanya tanaman di padang pasir.
  • Foundation (alas bedak) dan bedak yang merupakan partikel inert (“mati”) ditambah debu dari luar dan sekresi minyak dari kelenjar kulit, menyumbat pori-pori sehingga kulit susah bernafas dan berbagai kelenjar menjadi tersumbat.
  • Gangguan hormonal, stress dsb., ditambah ketiadaan bakteri baik membuat bakteri jahat lebih mudah berkembang biak. Akibatnya jerawat berupa ruam/radang merah sampai jerawat batu lebih mudah timbul.
Sebenarnya Tuhan sudah mempersiapkan perangkat untuk menjaga wajah kita agar tetap bersih. “Cuci muka” lima kali sehari, apalagi ditambah dhuha dan Tahajud, bisa tujuh kali sehari membasuh muka. Dalam keadaan normal, ini saja sudah mencukupi.
Ketika pertama kali menggunakan masker Kefir sebagai masker, cleansing cream ataupun foundation, maka seringkali sensasi yang tidak nyaman muncul. yang paling ringan adalah sekedar gatal seolah dikerubuti semut yang sangat kecil. Berikutnya bisa muncul ruam, beruntus atau sebaran infeksi (seperti jerawat merah) yang makin luas. Efek detoksifikasi selalu terjadi. Secara medis hal ini disebut sebagai Reaksi Jarisch-Herxheimer atau diringkas Reaksi Herx.
Inilah prosesnya :
  1. Kefir Cream merupakan kumpulan berbagai bakteri probiotik disertai juga dengan prebiotik (makanan mikroba). Pada saat kontak dengan kulit yang kondisinya belum terbiasa, bisa muncul gejala alergi, karena kulit merasakan adanya benda asing yang masuk. Rasa gatal merupakan gejala terkecil.
  2. Prebiotik ini juga makanan bagi bakteri jahat yang sudah ada,  sehingga pertumbuhannya menjadi terpicu, sebelum kemudian berkompetisi dan ditekan oleh bakteri baik.
  3. Kadang sistem imun juga menganggap sebagian bakteri ini sebagai benda asing sehingga memicu reaksi imun, dimana antibodi menjadi aktif.
  4. Pada saat bakteri jahat tertekan, dan akan mati, maka bakteri itu akan melepaskan racun (endotoksin) yang dikandungnya sehingga seolah kondisi penyakit makin parah.
  5. Karena itu, setiap pengguna Kefir harus menyadari adanya Reaksi Herx ini, karena dampak yang paling umum adalah kapok dan tidak mau meneruskan lagi. Reaksi Herx ini bisa berlangsung cuma beberapa jam, tapi bisa sampai lebih dari sebulan.
Reaksi ini terutama terjadi karena kecepatan munculnya toksin dan reaksi alergi pada tahap awal tidak bisa diimbangi oleh kemampuan tubuh untuk menetralkan racun itu. Reaksi Herx ini akan makin parah bila penderita kurang gizi, sehingga tidak bisa menanggulangi kemunculan racun. Hal lain yang menjadi sebab adalah salah cara penggunaan dan kondisi tubuh yang belum kondusif (misalnya pencernaan dan metabolisme masih buruk).
Jadi langkah benar dalam menggunakan Masker Kefir adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut :
  1. Pastikan pencernaan, metabolisme dan asupan nutrisi sudah cukup baik.
  2. Bersihkan wajah dengan air hangat kuku sehingga pori-pori cukup terbuka.
  3. Gunakan masker Kefir tipis saja, terutama bila kondisi kulit diperkirakan masih banyak bakteri jahatnya, sehingga Reaksi Herx dapat diminimalkan. Apabila terjadi reaksi Herx yang berlebihan, artinya bakteri jahat tidak bisa disaingi oleh bakteri baik dari Kefir. Terpaksa dibantu dengan antiseptik atau bahkan antibiotika. Toner Kefir juga bersifat antiseptik. Gunakan ini dulu secara intensif sesering mungkin (misal setiap 2 jam) dengan menggunakan sprayer. Bantuan dokter pada saat ini mungkin diperlukan.
  4. Sesudah proses pembersihan selesai, maka boleh langkah berikutnya untuk tujuan mengencangkan kulit dan menjadikan lebih kinclong. Pada saat ini, penggunaan masker yang lebih tebal, dan dibiarkan sampai kering beberapa saat (10 menit sampai 1 jam) sudah bisa dilakukan

SUMBER : Saudagar Mulia

0 Response to "Mengenal Kulit Wajah Kita"

Post a Comment